Latar
belakang
Dalam keberlangsungannya
perusahaan pasti akan mengalami penurunan atau peningkatan. Untuk itu
perusahaan perlu mempertahankan usahanya atau mengembangkan usahannya untuk
memperoleh laba dan untuk keberlangsungan hidup perusahaan dengan berbagai
strategi. Terdapat beberapa tipe strategi yang dapat di jalankan oleh
perusahaan , banyak perusahaan yang menjalankan kombinasi dua atu lebih
strategi secara bersama-sama, tetapi strategi kombinasi dapat berisiko jika
dijalankan terlalu jauh. Tidak ada organisasi yang mampu menjalankan semua
strategi yang dapat menguntungkan perusahaan. Organisasi, seperti individu,
memiliki sumber daya yang terbatas.
Organisasi dan individu harus
memilih diantara beberapa alternatif strategi. Beberapa strategi tersebut ialah
sebagai berikut:
1.
Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)
Strategi penetrasi pasar
adalah strategi suatu perusahaan dengan memperkuat diri di pasar yang sudah
dikuasai dengan menjual produk/jasa yang sama. Strategi ini
dijalankan untuk meningkatkan market share dari
produk yang ada
saat ini pada pasar
yang ada saat
ini melalui usaha-usaha
pemasaran yang lebih
gencar.
Secara umum penetrasi pasar
dapat dibedakan atas tiga bentuk.
Pertama, Perusahaan dapat
mencoba untuk merangsang konsumen agar mereka meningkatkan pembelianya.
Pembelian dapat diuraikan sebagai fungsi dari frekuensi pembelian dikalikan
dengan jumlah pembelian yang dilakukan. Suatu perusahaan dapat mendorong konsumenya
untuk membelil lebih sering sekaligus untuk membeli lebihbanyak setiap
pembelian. Promosi harga, iklan, publisitas, dan perluasan jaringan distribusi
sangatlah membantu kegiatan ini. Secara lebih mendasar, perusahaan dapat
mempertimbangkan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan tingkat konsumsi yang
ada, yang merupakan dasar dari tingkat pembelian yang dihadapi. Tingkat
konsumsi adalah fungsi dari penggunaan produk dikalikan dengan jumlah yang
digunakan ataudikonsumsi pada setiap kali penggunaan.
Kedua, Perusahaan dapat
meningkatkan usahanya dengan menarik atau mempengaruhi konsumen saingan. Sarana
yang digunakan tidak berbeda dengan yang telah diuraikan pada butir diatas.
Perbedaanya hanya pada sasaran atau target yang akan dicapai, yaitu pada
konsumen saingan, sedangkan pada butir yang diatas pada konsumen perusahaan
sendiri
Ketiga, Perusahaan dapat
meningkatkan usahanya dengan menarik yang bukan pemakai (nonusers) atau calon
konsumen yang berada dalam lingkungan pasarnya. Sarana sebenarnya tidak berbeda
dengan yang digunakan diatas. Perbedaanya terletak pada sasaran atau target
yang hendak dicapai, yaitu para calon konsumen dan yang bukan pemakai.
Ø karakteristik strategi penetrasi pasar adalah sebagai berikut:
o Pasar belum jenuh.
o Produk yang sama
o Meningkatkan pengenalan produk dengan iklan, promosi, dan aktivitas
publisitas
o Tingkat pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara
signifikan.
o Market share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik.
o Kenaikan skala ekonomi berdampak pada keunggulan kompetitif.
o Ada korelasi positif
signifikan antara kenaikan
penjualan dengan kenaikan
biaya pemasaran.
Ø Implementasi strategi penetrasi pasar yaitu:
·
menaikkan jumlah
tenaga penjualan,
·
meningkatkan anggaran iklan,
·
menawarkan secara
gencar berbagai item
promosi penjualan,
·
meningkatkan aktivitas
publisitas.
Ø Dampak strategi penetrasi pasar
·
Mengeluarkan biaya yang lebih
banyak.
·
Meningkatnya citra dan
pengetahuan konsumen terhadap produk
Ø Contoh strategi penetrasi pasar (Market Penetration Strategy) :
1.
HM Sampoerna melakukan
aktivitas pemasaran dan promosi yang intensif dan besar-besaran untuk produk
rokok merk A- Mild Sampoerna.
2.
Coca-Cola
menerapkan strategi penetrasi
pasar untuk meningkatkan pangsa
pasar dengan melakukan
upaya pemasaran yang lebih
besar. Untuk mendukung
strategi tersebut, Coca-Cola berusaha
menciptakan suatu tren
dan membuat iklan yang unik dan
kreatif. Sebagai contoh nyatanya, Cola-Cola
meluncurkan iklan ”Coca-Cola Brrrrrrr…”. Dilihat dari iklan
ini, Coca-Cola ingin menciptakan suatu image bahwa dengan minum Coca-Cola bisa
membuat konsumen menjadi lebih bersemangat.
2. Strategi Pengembangan Pasar (Market
Development Strategy)
Dalam membangun sebuah
bisnis/usaha sudah menjadi pemahaman umum bahwa faktor pemasaran salah satu
faktor kunci keberhasilan. Dan saya termasuk orang yang meyakini paham
tersebut. Kesuksesan dalam pemasaran juga tidak datang dengan sendirinya,
tetapi perlu suatu upaya yang gigih dan perlu dilakukan pengembangan agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Pengembangan pasar ialah strategi satu
perusahaan dengan memperluas pasar, menambah potensi pasar lama dengan pasar
baru, dengan menjual produk dan jasa yang sama.
Ø Karakteristik strategi pengembangan pasar ialah sebagai berikut:
·
Saluran distribusi baru lebih
andal, murah, berkualitas bagus.
·
Pasar yang baru.
·
Ada kelebihan kapasitas
produksi.
·
Industri dasar menjadi global
secara cepat.
Ø Implementasi strategi pengembangan pasar
·
Memperkenalkan produk
yang ada saat
ini pada pasar
baru (new market).
·
Strategi pengembangan pasar
ke new market ini dijalankan dengan memperluas area geografi baru
·
menambah segmen
baru
·
mengubah dari
bukan pemakai menjadi
pemakai
·
menarik pelanggannya pesaing
Ø Contoh pengembangan pasar (Market Development Strategy) :
1.
PT. Carrefour
Indonesia membuka berbagai gerai
ritel barunya di berbagai
kota besar di
Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 toko di
Indonesia.
2.
PT.
Garuda Indonesia membuka
berbagai rute penerbangan baru
baik domestik maupun
mancanegara antara lain rute Jakarta-Tanjung Karang,
Jakarta-Malang dan
Jakarta-Kendari serta Yogyakarta -
Singapore dan Denpasar-Hong Kong.
3. Strategi Pengembangan Produk (Product
Development Strategy)
Strategi pengembangan produk merupakan strategi
yang dijalankan untuk
menaikkan penjualan dengan
memperbaiki atau
memodifikasi produk yang
ada saat ini.
Menjalankan strategi ini
berarti melibatkan
pengeluaran biaya penelitian
dan pengembangan yang
besar.
Ø Karakteristik strategi pengembangan produk
o Produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk.
o Penyempurnaan produk yang sudah ada
o Lini produk baru dan produk yang benar-benar baru
o Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat.
o Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang
bersaing.
o Persaingan yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat.
o Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan.
o Butuh waktu dan biaya yang lebih dalam pengembangan produk
Ø Implementasi strategi pengembangan produk:
o Riset terhadap konsumen tentang produk yang dipakai.
Riset terhadap konsumen terhadap produk yang dipakai sangatlah
penting, hal ini digunakan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen,
sehingga mudah untuk melakukan pengembangan produk.
o Kualitas produk
Seberapa
baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan produk ? apakah produk
tersebut memuaskan kebutuhan pelanggan ? apakah produk tersebut kuat (robust)
dan andal ? Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan
mempengaruhi harga yang ingin dibayar oleh pelanggan untuk produk tersebut.
o Biaya Produk
Apakah
yang dimaksud dengan biaya manufaktur dari produk ? yaitu biaya untuk modal peralatan dan alat
bantu serta biaya produksisetiap unit produk. Biaya produk menentukan berapa
besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga
penjualan tertentu.
o Waktu Pengembangan Produk
Seberapa
cepat anggota tim menyelesaikan pengembangan produk ? Waktu pengembangan akan
menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tabggap
perusahaan terhadap perubahan teknologi, dan pada akhirnya akan menentukan
kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang
dilakukan tim pengembangan.
o Biaya Pengembangan
Berapa
biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengembangkan produk ? Biaya
pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi
yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
o Kapabilitas Pengembangan
Apakah
tim pengembang dan perusahaan mempunyai kemampuan lebih baik untuk
mengembangkan produk dimasa depan sebagai hasil dari pengalaman yang diperoleh
pada proyek pengembangan saat ini ? Kapabilitas pengembangan merupakan aset
yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih
efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.
Ø Trade Offs (Pertentangan)
o Dinamika
Teknologi berkembang, selera konsumen berubah, kompetitor
meluncurkan produk baru, dan kondisi lingkungan makroekonomi berubah.
o Detail
Misalkan pilihan akan menggunakan baut atau katup yang pas pada
penutup komputer akan mempunyai implikasi ekonomi yang cukup besar
o Tekanan waktu
Setiap kesulitan dapat dengan mudah dikendalikan apabila tersedia
cukup waktu, namun seringkali keputusan dalam proses pengembangan produk harus
diambil dengan cepat tanpa informasi yang lengkap
o Faktor ekonomi
Pengembangan, produksi, dna pemasaran produk baru membutuhkan
investasi yang besar. Untuk memperoleh pengembalian yang layak untuk investasi
tersebut, produk yang dihasilkan harus menarik bagi pelanggan dan relatif tidak
mahal untuk diproduksi
Ø Contoh pengembangan produk (Product Development Strategy) :
o PT. Unilever Indonesia
mengembangkan produk Pepsodent dengan beberapa varian.
o PT. TELKOM telah
melakukan pengembangan pelayanan, dari jasa
PSTN menuju hingga
jasa Narrowband ISDN
dan Intelligent Networks
4. Strategi
Diversifikasi
Strategi diversifikasi adalah suatu strategi
yang dilakukan oleh perusahaan dengan memperluas
pasar dan dengan pengembangan produk baru yang sesuai dengan pasar baru yang
akan digarap.
Ø Karakteristik strategi diversifikasi yaitu:
o Ada kelebihan kapasitas produksi.
o Industri dasar menjadi global secara cepat.
o Produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk.
o Penyempurnaan produk yang sudah ada
o Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat.
o Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang bersaing.
o Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan.
o Butuh waktu dan biaya yang lebih dalam pengembangan pasar dan
produk
Ø Implementasi strategi diversifiksi
Dalam pengimplementasiannya,
strategi diversifikasi dikelompokkan menjadi tiga tipe umum, yaitu konsentrik
(terfokus), horizontal, dan konglomerat.
a.
Diversifikasi Konsentrik
Menambah
produk atau jasa baru, tetapi berhubungan, secara umum disebut diversifikasi
konsentrik atau terfokus. Berikut adalah panduan kapan diversifikasi konsentrik
bisa menjadi bisnis efektif:
- Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri
yang tidak tumbuh atau tumbuh lambat.
- Ketika penambahan produk yang baru, tetapi
berkaitan, akan secara signifikan mendorong
penjualan
produk saat ini.
- Ketika produk yang baru, tetapi berkaitan,
dapat ditawarkan pada harga yang sangat
kompetitif.
- Ketika produk baru, tetapi berkaitan,
memiliki tingkat penjualan musiman yang
menyeimbangkan
puncak dan lembah penjualan yang dimiliki organisasi saat ini.
- Ketika produk perusahaan saat ini berada pada
tahap penurunan dari siklus hidup produk.
- Ketika perusahaan memiliki tim manajemen yang
kuat.
Contoh diversifikasi konsentrik:
Dell computer menjalankan
diversifikasi konsentrik dengan memproduksi dan memasarkan elektronik
untukkonsumen seperti televise layar datar dan MP3 player. Juga, Dell baru-baru
ini membuka took untuk mengunduh music secara online. Ini adalah contoh
strategi diversifikasi konsentrik untuk Dell, karena perusahaan melihat bisnis
PC menjadi lebih terikat dengan bisnis hiburan karena keduanya menjadi lebih
digital.
b.
Diversifikasi Horizontal
Menambahkan
produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, untuk pelanggan saat ini disebut
diversifikasi horizontal. Strategi ini tidak seberesiko diversifikasi
konglomerat karena perusahaan seharusnya sudah lebih dikenal dengan pelanggan
saat ini. Berikut strategi kapan diversifikasi horizontal bisa menjadi strategi
yang efektif:
- Ketika pendapatan yang dihasilkan dari produk
atau jasa perusahaan saat ini akan
meningkat
secara signifikan dengan penambahan produk yang tidak berkaitan.
- Ketika suatu organisasi bersaing dalam
industry yang sangat kompetitif dan atau tidak
tumbuh,
seperti diindikasikan oleh hasil dan margin laba industri yang rendah.
- Ketika
jalur distribusi organisasi saat ini dapat digunakan untuk memasarkan prosuk
baru
ke
pelanggan saat ini.
- Ketika
produk baru memiliki pola penjualan dengan produk perusahaan saat ini
Contoh diversifikasi horizontal:
Viacom mengakuisisi Comedy
Central, saluran TV Cabel komedi yang dikenal dengan the man show dan the daily
show dari AOL
c.
Diversifikasi Konglomerat
Menambah produk atau jasa baru, yang tidak
berkaitan, disebut diversifikasi konglomerat. Berikut enam panduan kapan
diversifikasi konglomerat bisa menjadi strategi efektif:
- Ketika
industri dasar perusahaan mengalami penurunan penjualan dan laba.
- Ketika
perusahaan memiliki modal dan talenta manajerial yang dibutuhkan untuk bersaing
di
industri baru.
- Ketika perusahaan memiliki peluang untuk
membeli bisnis yang tidak berkaitan yang
merupakan peluang investasi yang menarik.
- Ketika
ada sinergi keuangan antara perusahaan pembeli dan yang dibeli.
- Ketika
pasar produk perusahaan saat ini sudah jenuh.
- Ketika tuduhan tindakan monopoli dapat
dikenakan terhadap perusahaan yang secara
historis
berfokus pada satu industri
Contoh diversifiksi konglomerat:
-
Penyewaan video Blockbuster
mungkin akan mengakuisisi perusahaan pemasar langsung DVD dan musik, Columbia
House
-
General Elektrik (GE)
merupakan perusahaan terbaik yang didiversifikasi secara ketat, GE membuat
lokomotif, bola lampu, pabrik-pabrik daya, dan kulkas, GE Mengelola lebih
banyak kartu kredit daripada American Express, GE memiliki pesawat yang lebih
komersil dibanding American Airlines.
stilletto titanium hammer - TITANIA TIGERIAN STILLIOT
BalasHapusThe used ford fusion titanium Stilletto Titanium ford titanium hammer is part of the German hammer series, which has titanium chopsticks been designed to hold titanium jewelry piercing more thinkpad x1 titanium weight with a lighter beveled handle.